Memang saat ini kita harus ekstra lagi dalam menghadapi kondisi berpuasa terutama di tengah tengah pandmein covid-19. Nah, dalam melaksanakan ibadah puasa meskipun lagi lagi kita melaksanakannya dengan keterbatasan namun tidak mengubah kita yang mana harus menunaikan banyak ibadah dan mencari banyak pahala. Misalnya salah satunya dengan mengaji, kali ini bahkan ada trend ngaji online, saatnya move on!
[lwptoc]
Jika sebelumnya kita melaksanakan ibadah atau kegiatan mengaji ke masjid masjid maka kali ini di tengah tengah pandemi kita bisa melakukannya secara online loh. Nah, seperti yang kita ketahui bahwa saat ini kita berada di era canggih dan serba digital yang mana akan membantu kita melakukan banyak aktivitas menjadi praktis secara online sekalipun.
Saat ini banyak sekali pengajian online yang diselenggarakan misalnya saja oleh AA Gym ataupun ustadz abdul Somad yang men tentunya diikuti oleh jutaan pemirsa dari rumah atau dari tempatnya masing masing. Kegiatan tersebut memang live streaming yang mana nantinya akan sangat mendebarkan dan dinanti nantikan oleh banyak orang.
Selain itu nantinya ditambah dengan adanya realitas yang mana hal yaitu bermunculan ustad ustad yang pragmatis, maksudnya hanya mengejar viral dan nantinya malah mengabaikan kualitas kontes. Sehingga justru jumlah gilingan terakhir inilah yang mungkin menarik banyak penonton.
Kemudian apakah metode dakwah tradisional sudah tidak lagi diminati dna menarik bagi generasi milenial ? Nah, tentunya kita mengharapkan bahwa para kiai dan sesepuh menjaga warisan dan tradisi satu ini bukan?
Namun, tidak ada salahnya bagi pemuda dan pemudi Nahdliyin untuk mempertimbangkan mengenai konsep al-muhafadzoh ‘alal qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah.
Metode pengajian yang klasik atau tradisional sendiri memang terbukti sepi peminat, apalagi dalam kondisi pendemi saat ini yang mana juga menembus ruang ruang publik yang lintas batas namun tidak mampu.
BACA JUGA:
- Rekomendasi Menu Kopi Untuk Buka Puasa Virtual Agar Seru
- Apakah Bermesraan Dengan Pasangan Hingga Ciuman Membatalkan Puasa?
- Ikan Cukupi Kebutuhan Protein Selama Berpuasa
Nah, dibahas yang mana secara kualitas kontes, kekayaan khazanah intelektual sebuah pesantren yang melimpah itu . Namun, semuanya akan menjadi tergeletak sia sia jika tidak memiliki peminat.
Kehadiran yang di dunia baru ini sendiri memang menantang dunia lama kita, dimana bilik bilik pesantren saat ini beserta keseluruhan sistem nilai pembentukannya harus bisa dan mampu menggeser sehingga turut serta eksis didunia yang baru ini.
Sebagai contohnya yaitu adalah sosial kultural traditional pesantren, nantinya santri mencari barokah dari para kyai dan gus namun di dunia sosial digital yang baru saat ini kita mencari subscriber.
Kerannya inilah momentum bagi para pemuda yntuyk berdakwa dengan menode kontmeporer yangs esuai dnegan kecenderungan pbulik. Jika momentumnya sendiri tidak di perhatikan maka jangan salahkan realitas yang mana akan menjadi menyakitkan nantinya.
Karena ad abenarnya ucapatan seorang Nadirsyah Hosen yangmana menyebutkan bahwa Kekutan NU sendiri ebrtumpu pad alokalitas menjadi ambyar begitu di viralkan di media sosial.