Sebagai umat islam, tentunya Bulan suci Ramadan adalah menjadi bulan yang paling ditunggu dan dinanti. Di bulan yang suci dan penuh barokah tersebut sebagai seorang muslim yang beriman kita diwajibkan menjalankan ibadah berpuasa. Namun, bagaimana bagi mereka yang sakit? apakah orang yang sakit dan tidak berpuasa mendapatkan pahala?
[lwptoc]
Tentunya bulan suci dan penuh berkah ini menjadi bulan yang ditunggu dan akan diisi dengan banyak aktivitas secara maksimal dimana akan banyaknya pahala yang berlimpah juga. Namun, bagaimana bagi mereka yang sakit dan tidak bisa berpuasa apakah mereka mendapatkan pahala di bulan puasa ini? Nah, untuk mengetahui jawabannya ikutilah artikel kami ini hingga selesai.
Bagi kalian yang penastan mengenai mereka yang tidak melakukan puasa karena sakit apakah tetap mendpatkan pahala, berikut di kutip dari tribunnews.com yang mana Ustaz M.Farid Firdaus S.Pd.I, selaku anggota dari Komisi Fatwa MUI di Kabupaten Bogor menjelaskannya.
Dalam kitab Ar-Risalah Al Jami’ah telah dijelaskan bahwa di antara orang yang sakit dan kemudian hari mereka harus mengqadha kuasanya. Nah, terkait dengan apakah dia mendapatkan keistimewaan dan pahala di bulan puasa ketika tidak melakukan ibadah berpuasa. Maka, jawabanya dia bisa mendapatkan keistimewaan dan pahala itu.
Meskipun mereka tidak melaksana kan kewajiban berpuasa mereka bisa melakukannya dengan mengerjakan berbagai kebaikan kebaikan lainnya, misalnya saja dengan membaca kitab suci Al-Quran, berzikir hingga selawat nabi. Nantinya orang tersebut akan mendapatkan yang namanya fadilah di bulan Ramadhan. Jadi, fadilah tersebut tidak hilang hanya karena dirinya uzur atau sakit.
BACA JUGA:
Nah, adapun golongan yang boleh untuk tidak melakukan puasa selain mereka yang tengah sakit, misalnya musafir. Musafir, yang mana mereka yang bepergian bisa untuk tidak melakukan puasa dengan minimal jarak perjalanan yang ditempuh sekitar 98 kilometer sebagai ukurannya. Mereka nantinya boleh melakukan jamak dan qashar untuk shalatnya dan di perbolehkan untuk tidak berpuasa.
Ustaz M, Farid Firdaus Kembali menjelaskan mengenai makna Ramdan, Ramadan sendiri berasal dari kata ramadhan yang mana memiliki artis membakar. Di bulan suci ini ada banyak keistimewaan yang Allah SWT berikan bagi para umat nabi Muhammad SAW.
Ramalan juga disebut sebagai sayyidul syahri yang mana memiliki arti sebagai rajanya bulan. Sehingga bagi kita umat muslim harus memanfaatkan momen dan bulan suci ini dengan sebaik baiknya. Di antara cara memanfaatkannya dengan baik Adalah dengan memperbanyak yang namanya beribadah di bulan Suci ramadha sehingga akan mendatang kan yang namanya Fadilah atau keistimewaan yang bisa kamu jadikan bekal nantinya.
Bagi mereka yang berpuasa nantinya mereka akan mendapatkan keistimewaan di bulan suci Ramadhan ini. Bahkan di dalam kitab Ar Risalah Al Jami’ah juga menjelaskan menganalisis sebuah hadis yang mana memiliki arti sebagai berikut.
‘ Barang siapa yang tengah berpuasa dengan rasa iman dan meyakini perintah puasa dan sebagai kewaiban setiap orang beriman dan menharapkan adanya oagala, Maka, Allah akan mengampuni dosa dosanya ‘
Nah, tak hanya disa dosanya di bulan ramadhan yang dihapusnya melainkan satu tahun sebelum dan sesudah bulan ramadhan. Hal tersbeut bisa didapatkan jika dia berpuasan dengan dasar imanan wa ihtisaban yang mana meyakini kuasanya atas perintah Allah SWT dan Ihtisaban yang megharapkan pahala.